Kudus – Kontingen pencak silat Jawa Timur harus puas menempati posisi keenam dalam klasemen akhir cabang olahraga pencak silat PON Bela Diri 2025. Satu-satunya medali emas disumbangkan Mujadidi Faizha Adhim, pesilat dari perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), yang menjadi penyelamat marwah silat Jatim di arena Djarum Arena 2A, Kaliputu, Kudus.
Bertanding sejak 17 hingga 21 Oktober 2025, tim pencak silat Jawa Timur menutup perjuangan dengan perolehan 1 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Raihan ini jauh dari target dan menempatkan Jatim di bawah Jawa Tengah, DKI Jakarta, Lampung, Bali, dan Sumatera Barat.
Satu medali emas diraih Mujadidi Faizha Adhim yang tampil gemilang di kelas A putra. Pesilat PSHT itu menumbangkan wakil Sumatera Barat, Muhammad Farid, di partai final melalui pertarungan ketat.
Selain Mujadidi, medali perak disumbangkan Alvin Rizqullah Fadillah yang turun di kelas G putra, sementara perunggu diraih Muhammad Ramadhani Wiyarta di kelas C putra.
Hasil ini membuat kontingen Jatim harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan dominasi mereka di arena pencak silat nasional. Pasalnya, di edisi PON sebelumnya, Jawa Timur dikenal sebagai salah satu kekuatan utama dalam cabang bela diri khas Indonesia tersebut.
Sementara itu, Jawa Tengah tampil sebagai juara umum dengan enam emas dan satu perunggu. DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan tiga emas, dua perak, dan satu perunggu, disusul Lampung di posisi ketiga.
Klasemen Akhir Cabor Pencak Silat PON Bela Diri 2025:
1. Jawa Tengah – 6 Emas, 1 Perunggu
2. DKI Jakarta – 3 Emas, 2 Perak, 1 Perunggu
3. Lampung – 2 Emas, 2 Perak, 1 Perunggu
4. Sumatera Barat – 1 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu
5. Bali – 0 Emas, 3 Perak, 3 Perunggu
6. Jawa Timur – 1 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu