NEWSSTAND.ID – Pyongyang, Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, melakukan kunjungan resmi ke Pyongyang, Korea Utara, pada 10–11 Oktober 2025. Lawatan ini menjadi kunjungan pertama Menlu RI ke Korea Utara dalam 12 tahun terakhir, menandai babak baru dalam hubungan diplomatik antara Indonesia dan Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK).
Kunjungan ini dilakukan atas undangan resmi dari Menteri Luar Negeri Korea Utara, Cho Shonhui, dengan tujuan mempererat kerja sama bilateral di berbagai bidang yang saling menguntungkan. Dalam pertemuan bilateral pada 11 Oktober, kedua menteri membahas penguatan hubungan persahabatan yang telah terjalin selama lebih dari enam dekade serta menjajaki kerja sama baru di sektor politik, sosial, budaya, teknis, dan olahraga.
Menlu Sugiono menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong keterlibatan lebih aktif Korea Utara dalam forum kawasan, seperti ASEAN Regional Forum (ARF) dan mekanisme kerja sama lain yang dipimpin ASEAN. Menurutnya, kolaborasi yang lebih erat antara Pyongyang dan ASEAN dapat memberikan kontribusi nyata terhadap stabilitas dan dialog konstruktif di Asia Timur.
Sebagai hasil dari pertemuan tersebut, kedua negara menandatangani pembaruan nota kesepahaman (MoU) tentang pembentukan konsultasi bilateral, yang akan menjadi wadah eksplorasi potensi kerja sama baru antarnegara.
Kunjungan Menlu Sugiono ke Pyongyang bertepatan dengan perayaan 80 tahun berdirinya Partai Pekerja Korea, yang diwarnai dengan parade militer besar di Lapangan Kim Il Sung, Jumat (10/10/2025) malam waktu setempat.
Parade spektakuler tersebut dipimpin langsung oleh Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, dan menampilkan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru milik negara itu. Acara megah ini disaksikan oleh para tamu kehormatan dari berbagai negara, termasuk Perdana Menteri China Li Qiang, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, dan pemimpin Partai Komunis Vietnam To Lam. Indonesia turut hadir melalui perwakilan Menlu Sugiono, yang mendapat undangan langsung dari pemerintah Korea Utara.
Kehadiran Indonesia dalam parade tersebut menjadi simbol hubungan diplomatik yang semakin erat antara Jakarta dan Pyongyang, yang telah terjalin sejak awal 1960-an. Lawatan ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak demi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Timur. (Ytb)