Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mulai menyiapkan langkah strategis untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2027.
PON Bela Diri 2027 kemungkinan besar akan menjadi babak kualifikasi (BK) PON 2028.
Evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap sejumlah cabang olahraga (cabor) guna memperkuat performa atlet, khususnya di nomor-nomor bela diri.
Wakil Ketua KONI Jawa Timur yang juga Direktur Puslatda KONI Jatim, Irmantara Subagio, mengatakan bahwa PON Bela Diri 2025 menjadi momentum penting bagi Jawa Timur untuk melakukan pembenahan.
“Event ini merupakan ajang strategis untuk menata dan mengevaluasi diri, terutama di cabang olahraga bela diri. Sebab, secara umum, kontribusi medali dari cabor bela diri belum terlalu signifikan,” ujarnya saat ditemui di Kudus, Rabu malam.
Menurut Ibag, sapaan akrabnya, dari pelaksanaan PON Bela Diri 2025 yang telah menyelesaikan cabor taekwondo, judo, dan gulat, KONI Jawa Timur sudah bisa melihat langkah yang harus ditempuh menuju PON Bela Diri 2027 dan PON 2028 di NTB-NTT.
“Memang waktunya tidak panjang, tetapi cukup bagi kami untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembinaan atlet. Hasil dari PON Bela Diri 2025 ini akan menjadi bahan evaluasi mendalam bagi semua cabor,” lanjutnya.
Sejumlah cabang yang akan mendapat perhatian khusus antara lain taekwondo, judo, dan tarung derajat, sementara gulat dinilai telah menunjukkan perkembangan positif. “Kami akan segera merapatkan hasil dari ajang ini untuk menentukan langkah pembinaan menuju PON Bela Diri 2027,” imbuhnya.
Terkait cabor tarung derajat, yang masih menyisakan empat partai final tarung dan satu nomor seni, Ibag berharap cabang ini dapat menjadi salah satu andalan Jawa Timur di masa depan.
“Dari perkembangan di POMNAS dan PON Bela Diri 2025, kami melihat potensi besar di tarung derajat. Mudah-mudahan ke depan bisa mengikuti jejak cabor andalan seperti gulat, wushu, dan jujitsu,” ujarnya optimistis.
Selain itu, KONI Jatim juga akan memberi perhatian lebih pada cabor yang masih minim kontribusi medali. Penanganan khusus akan dilakukan dengan membuka seleksi atlet potensial untuk pembinaan intensif menuju BK PON dan PON 2027.
“Cabor dengan partisipasi rendah akan kami carikan solusi terbaiknya. Kami sudah memiliki konsep untuk merekrut dan membina atlet melalui program khusus,” jelas Irmantara.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program Puslatda (Pusat Latihan Daerah) juga akan diperkuat. Atlet dari cabang yang berpeluang meraih medali emas atau perak pada PON kali ini akan dipertimbangkan masuk ke dalam program tersebut.
“Target kami, awal Januari mendatang hasil evaluasi PON Bela Diri sudah dapat dimasukkan ke dalam SK Puslatda. Dengan begitu, persiapan menuju PON 2027 bisa lebih optimal,” pungkasnya.
Adapun hasil sementara Jawa Timur di PON Bela Diri 2025, yakni 1 emas dari taekwondo; 6 emas, 3 perak, dan 1 perunggu dari gulat; serta 1 perak dan 3 perunggu dari judo. Cabor judo akan mendapat perhatian khusus karena hasil tersebut tergolong minim dibandingkan PON Aceh–Sumatera Utara 2024, saat mereka meraih 2 emas.
PON Bela Diri 2025 Kudus masih menyisakan beberapa cabor lagi yaitu Jujitsu, Sambo, Shorinji Kempo, Pencak Silat, Karate, dan Wushu, sedangkan tarung derajat akan berakhir pada Kamis hari ini.