Kudus — Kontingen Jawa Timur kembali menambah pundi-pundi medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025. Kali ini, giliran cabang olahraga Gulat yang menyumbangkan tiga medali dari pertandingan di Djarum Arena 2B, Selasa (14/10/2025).
Emas berhasil diraih Varadisa Septi Putri Hidayat yang turun di kelas gaya bebas -76kg putri. Sementara itu, Rizma Ayu Pamungkas merebut perak di kelas -62kg gaya bebas putri, dan Fitri Nur Andriani juga meraih perak di kelas -68kg putri.
Usai laga, Varadisa mengaku tampil penuh semangat meski sempat gugup karena baru pertama kali mengikuti PON Bela Diri. Ia menyebut ajang ini menjadi pengalaman berharga dan batu loncatan untuk kariernya ke depan.
“PON kali ini cukup menantang karena banyak lawan baru. Saya memang sempat tegang, tapi rasa semangat lebih besar. Di kelas saya, ada dua pegulat yang tampil di PON Aceh–Sumut 2024 lalu tidak ikut, jadi kesempatan ini saya manfaatkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Varadisa menargetkan bisa tampil di Asian Games tahun depan, meski tak dapat ikut SEA Games 2025 karena kelasnya tidak dipertandingkan. Ia juga bertekad mempertahankan performa agar bisa lolos ke PON XXI Nusa Tenggara 2028.
Secara keseluruhan, hingga hari ini Jawa Timur mengoleksi 6 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Dari jumlah tersebut, cabor Gulat menyumbang 5 emas, 2 perak, dan 1 perunggu, diikuti Taekwondo dengan 1 emas, serta Judo yang meraih 1 perak dan 3 perunggu.
Ketua Umum KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menilai hasil itu sesuai dengan proyeksi dan berharap cabor lain bisa termotivasi meniru prestasi Gulat.
“Cabor Gulat tampil sesuai prediksi kami. Insya Allah cabor lain akan menyusul, karena Tarung Derajat sudah memastikan tiga atlet di semifinal,” ujar Nabil.
Ia menambahkan, peluang emas masih terbuka untuk Jujitsu, Pencak Silat, Tarung Derajat, dan Karate. Nabil juga menegaskan KONI Jatim akan mengevaluasi cabang yang belum mencapai target.
“Evaluasi dilakukan berdasarkan data sport science yang kami terapkan, dan itu bisa dipertanggungjawabkan,” tutupnya.