NEWSSTAND.ID – Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025). Ramaphosa tiba sekitar pukul 11.00 WIB dan disambut secara meriah dengan pasukan berkuda dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengawal iring-iringannya dari kawasan Monas.
Presiden Prabowo, yang didampingi sejumlah menteri seperti Menko Perekonomian Erlang Karto, Menlu Sugiono, Menhan Syafri Samsudin, dan Menteri HAM Natalius Pigai, menyambut Ramaphosa dengan hangat. Keduanya bahkan sempat berpelukan dan berjabat tangan akrab sebelum mengikuti upacara kenegaraan yang diiringi lagu kebangsaan kedua negara dan dentuman meriam kehormatan dari Monas.
Setelah seremoni penyambutan, kedua kepala negara menggelar pertemuan empat mata (tête-à-tête) yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral bersama delegasi masing-masing. Pertemuan ini membahas sejumlah isu strategis, mulai dari kerja sama ekonomi, pertahanan, pertanian, hingga pariwisata. Indonesia dan Afrika Selatan, yang sama-sama anggota BRICS, berkomitmen untuk memperkuat hubungan dagang dan investasi.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan kedua negara mencapai 2,41 miliar dolar AS (sekitar Rp37 triliun) pada tahun 2024. Nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan tercatat sebesar 790 juta dolar AS, dengan komoditas unggulan seperti minyak kelapa sawit, karet alam, dan kendaraan penumpang. Sementara itu, impor dari Afrika Selatan didominasi oleh bijih kromium, aluminium mentah, dan paduan logam.
Selain membahas perdagangan, kedua pemimpin juga menyinggung isu global, termasuk situasi konflik Israel–Hamas dan persiapan KTT G20 yang akan digelar di Afrika Selatan pada November 2025. Dalam forum tersebut, Indonesia disebut akan berperan aktif sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan global.
Lawatan Ramaphosa ke Jakarta merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ke kawasan Asia Tenggara. Setelah dari Indonesia, ia dijadwalkan bertolak ke Vietnam pada 23 Oktober dan melanjutkan kunjungan ke Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan terus memperkuat diplomasi yang inklusif dan bersahabat dengan semua negara. “Kita ingin memiliki banyak sahabat di dunia internasional. Diplomasi Indonesia adalah diplomasi perdamaian dan kerja sama,” ujar Prabowo dalam pernyataannya di Istana Merdeka. (Ytb)