NEWSSTAND.ID— Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat resmi menggelar PON Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah. Ajang ini menjadi terobosan baru dalam pembinaan olahraga nasional, khususnya cabang bela diri. Untuk pertama kalinya, penyelenggaraan dilakukan dengan kolaborasi bersama pihak swasta, yakni PT Djarum.
Kompetisi Mandiri untuk Atlet Nasional
“Pohon bela diri ini adalah salah satu terobosan KONI Pusat. Selain pohon pantai, pohon indoor, dan pohon remaja, fokus kita adalah pada cabang olahraga olimpiade. PON Bela Diri menjadi wadah untuk cabang olahraga bela diri yang belum masuk olimpiade,” ujar perwakilan KONI Pusat saat meninjau venue.
Event ini diharapkan menjadi kompetisi berkelas nasional yang mendukung pembinaan atlet tanpa sepenuhnya bergantung pada pendanaan pemerintah. KONI Pusat mengapresiasi dukungan pemerintah provinsi yang telah mengirimkan kontingen masing-masing.
“Atlet butuh kompetisi yang berkesinambungan dan berkualitas. Dengan dukungan Djarum, kami bisa menggelar kompetisi besar tanpa membebani pemerintah. Ini bentuk kemandirian olahraga,” lanjutnya.
Sebelumnya, KONI telah menggelar Indonesia Martial Art Games (IMAK) di Bogor dan Bekasi dengan dukungan Djarum. Tapi untuk tahun ini menjadi pertama kalinya KONI Pusat berkolaborasi dengan Djarum dalam penyelenggaraan PON Bela Diri.
Kontribusi Bela Diri bagi Prestasi Indonesia
Cabang olahraga bela diri memiliki kontribusi signifikan terhadap raihan medali Indonesia di ajang internasional.
SEA Games Vietnam: 31% medali disumbang cabang bela diri.
SEA Games Kamboja: meningkat menjadi 46,7%.
Asian Games Hangzhou: kontribusi mencapai 16%.
“Dengan adanya kompetisi berkelanjutan, atlet bisa mendapatkan jam terbang lebih tinggi dan meningkatkan performa melalui evaluasi akademik olahraga. Kita berharap kontribusi bela diri terhadap prestasi Indonesia akan semakin besar,” jelasnya.
Sport Tourism dan Sport Industry
Selain aspek prestasi, PON Bela Diri juga diharapkan memberi dampak ekonomi bagi daerah penyelenggara. Gelaran ini diyakini dapat mendorong sport tourism dan sport industry.
“Ketika event digelar di daerah, ekonomi lokal ikut terdongkrak. Kami juga ingin membangun ekosistem industri olahraga yang melibatkan pelaku lokal. Djarum sebagai perusahaan lokal telah lama menunjukkan kepedulian terhadap olahraga Indonesia, mulai dari bulu tangkis, sepak bola putri usia dini, dan kini bela diri,” tambahnya.
Lompatan Menuju Olimpiade
PON Bela Diri 2025 menghadirkan 10 cabang bela diri, dan rencananya akan diperluas ke 8 cabang lainnya melalui ajang lanjutan. Ajang ini menjadi jembatan pembinaan atlet nasional menuju SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
“Kami ingin melahirkan atlet-atlet juara dari ajang ini. Indonesia harus terus berbenah dan berlari lebih cepat agar tetap menjadi yang terdepan,” tegasnya.