Jakarta — Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akhirnya angkat suara menanggapi tudingan publik yang menilai mereka menerapkan standar ganda lantaran tidak menjatuhkan sanksi kepada Israel dari panggung sepak bola internasional.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada Jumat, 3 Oktober 2025, menegaskan bahwa FIFA tidak memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi terhadap negara mana pun hanya karena adanya konflik geopolitik.
“FIFA tidak bisa begitu saja menjatuhkan sanksi kepada Israel. Kami bukan lembaga yang menyelesaikan persoalan geopolitik yang kompleks,” tulis Infantino.
Infantino menjelaskan bahwa FIFA bukanlah lembaga politik, melainkan organisasi olahraga yang memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan nilai-nilai persatuan, pendidikan, budaya, dan kemanusiaan melalui sepak bola.
Meski demikian, ia turut memberikan apresiasi kepada Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub, atas komitmennya memajukan sepak bola di tengah situasi sulit yang dihadapi rakyat Palestina.
Sikap FIFA itu memicu gelombang kritik dari berbagai pihak yang menilai organisasi tersebut bersikap tidak konsisten. Banyak pihak membandingkan dengan keputusan FIFA pada tahun 2022 yang segera memboikot Rusia dari seluruh kompetisi internasional setelah negara itu menginvasi Ukraina.
Sementara itu, Israel masih diizinkan tampil dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa dan berbagai kompetisi UEFA.
Salah satu suara keras datang dari Ketua Federasi Sepak Bola Norwegia, Lise Clavenes, yang menilai FIFA seharusnya bersikap adil.
“Jika Rusia dicoret, maka Israel pun seharusnya dicoret,” ujarnya tegas.
Nada serupa juga disampaikan oleh Craig Mokhiber, mantan Direktur Komisi Tinggi PBB untuk HAM. Ia menuduh FIFA bersikap munafik dan lamban dalam merespons dugaan pelanggaran kemanusiaan oleh Israel, yang bahkan telah disebut sebagai tindakan genosida oleh Pengadilan Pidana Internasional.
Sebelum pernyataan Infantino, Wakil Presiden FIFA, Victor Montagliani, sempat menegaskan bahwa urusan Israel berada di bawah tanggung jawab UEFA, mengingat asosiasi sepak bola Israel tergabung sebagai anggota konfederasi Eropa tersebut.
Apabila tidak ada keputusan berbeda dari FIFA maupun UEFA, tim nasional Israel akan tetap melanjutkan kiprahnya di kualifikasi Piala Dunia 2026 grup I, menghadapi Norwegia pada 11 Oktober 2025 dan Italia pada 14 Oktober 2025 mendatang. (Yt)